Latihan 1 26 Agst 2024
Pada hari ini, Senin 26 Agustus 2024
USULAN PAK 2024
Berkas :
- Ijasah S1 dan Akta 4
- Transkrip Nilai
- Dokumen Tugas Belajar/Surat Pengganti Ijin belajar
- Dokume Surat Keterangan Penggunaan Gelar
- Dokumen Sertifikat Akreditasi Program Studi
- SK CPNS
- SK PNS
- SK Pangkat Terakhir
- SK Jabatan Terakhir
- SK Jabataa fungsional (bagi yang menduduki jabatan fungsional)
- Surat keterangan MOU Izin Dikti(bagi yang akreditasi program studi C/baik)
Berkas Scan format PDD Ukuran max 1mb
Sholat Berjamaah di Masjid Nabawi
kegiatan di masjid Nabawi
Dokter Wahidin Soedirohoesodo Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Pendidikan merupakan salah satu pondasi penting untuk menciptakan bangsa yang kuat dan bermartabat. Pada era penjajahan, pendidikan memiliki andil besar dalam perjuangan rakyat Nusantara dalam meraih kemerdekaannya. Melalui pendidikan, ide-ide mengenai persatuan dan nasionalisme dapat ditanamkan kepada setiap individu. Hal tersebut juga menjadi pemikiran dari salah satu Pahlawan Nasional Indonesia Dokter Wahidin Soedirohoesodo. Ia menganggap pendidikan merupakan jalur yang paling ampuh untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta menanamkan rasa nasionalisme kepada seluruh lapisan masyarakat.
Sebagai seorang anak desa yang mendapat peluang belajar hingga ke sekolah tinggi, Dokter Wahidin memiliki perhatian yang besar terhadap mutu pendidikan di Tanah Air. Ia melihat pada saat itu kondisi pendidikan sangat menyedihkan sehingga perlu diperjuangkan agar masyarakat menjadi lebih pandai. Dokter Wahidin menganggap bahwa pendidikan merupakan sarana yang penting dalam memajukan suatu bangsa dan umat manusia secara menyeluruh.
Dokter Wahidin mulai menyuarakan pentingnya pendidikan melalui tulisan di surat kabar Retno Dhoemilah. Melalui surat kabar inilah Dokter Wahidin mencurahkan ide-idenya untuk memberikan pengetahuan yang berharga kepada masyarakat. Ia tidak jemu-jemunya menyadarkan pembaca akan pentingnya pendidikan dan semangat nasionalisme.
Ketika Wahidin naik jabatan sebagai pemimpin redaksi Retno Dhoemilah, arah konten surat kabar tersebut menjadi lebih bernuansa perjuangan. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya tambahan sajian berita politik luar negeri tentang perjuangan suatu bangsa. Di antaranya, Pemberontakan Boxer di Cina menghadapi kekuasaan asing (1889-1901) serta berita mengenai Perang Boer II di Afrika Selatan (1899-1902).
Tidak berhenti sampai di sana, perjuangan Dokter Wahidin dalam dunia pendidikan berlanjut dengan berkeliling Pulau Jawa untuk bertemu dan berdiskusi dengan para tokoh bupati dan priyayi. Hal ini dilakukan demi membentuk lembaga beasiswa (studiefonds) yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu agar bisa mendapatkan pendidikan yang layak.
Perjuangan Dokter Wahidin tidak berjalan dengan mudah. Berbagai kendala muncul dari pemerintah Kolonial Belanda. Mereka melihat gerakan pendidikan Dokter Wahidin sebagai aktivitas yang berbahaya. Pemerintah Kolonial Belanda berpikir jika masyarakat Nusantara menjadi pintar dan bersatu sebagai sebuah bangsa, kelak mereka akan melakukan perlawanan terhadap Belanda yang notabene merupakan penjajah di Tanah Air.
Halangan terkadang juga muncul dari kalangan priyayi. Sebagian dari mereka melihat perjuangan Dokter Wahidin sebagai ancaman. Mereka takut jika rakyat kecil menjadi pandai, suatu saat anak-anak orang miskin itu akan menjadi saingan para priyayi. Mereka takut kedudukannya tergantikan oleh rakyat kecil.
Pada akhirnya, mimpi mendirikan lembaga beasiswa (studiefonds) terwujud saat Wahidin bergabung dengan organisasi Budi Utomo, tentunya dengan bantuan tokoh-tokoh lain di organisasi tersebut seperti Dokter Soetomo, Goenawan Mangoenkoesoemo, dan Soeradji Tirtonegoro. Budi Utomo berhasil mendirikan studiefonds “Darmawara” pada 25 Oktober 1913 dan hal tersebut membuat Wahidin kegirangan.
“Pada waktu sekarang ini, sudah datang saatnya bibit-bitit yang saya sebar bertahun-tahun lamanya itu tumbuh. Apabila studiefonds Darmawara ini sudah dapat berdiri dengan baik maka apabila sewaktu-waktu saya mati, saya sudah merasa puas, ikhlas, senang, dan bahagia, ” ujar Wahidin.
Beberapa pencapaian yang diperoleh Darmawara di antaranya berhasil menyekolahkan anak-anak pandai dari kalangan kurang mampu. Anak-anak tersebut disekolahkan di Negeri Belanda melalui bantuan dari Pemerintah Hindia Belanda sebesar 50.000 gulden. Setelah tamat sekolah dan kembali ke tanah air, diharapkan anak-anak tersebut dapat berkontribusi besar bagi kampung halamannya.
Darmawara juga mendapatkan dukungan dari Kesultanan Yogyakarta. Sultan Hamengkubuwana VII (memerintah 1877-1920) memberikan bantuan sebidang tanah seharga 100.000 gulden dan uang sebesar 45.000 gulden. Bantuan itu kemudian digunakan untuk mendirikan tiga sekolah yang dinamakan Sekolah Netral. Dua sekolah dibangun di Yogyakarta dan satu di wilayah Surakarta.
Sobat SMP, itulah perjuangan Dokter Wahidin Soedirohoesodo dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan di Tanah Air. Berkat jasanya, ia dianggap sebagai salah satu tokoh pergerakan nasional sehingga pada 6 November 1973, Pemerintah Republik Indonesia memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Dokter Wahidin Soedirohoesodo, sekitar 56 tahun sejak ia menghembuskan nafas terakhirnya pada 26 Mei 1917. Semoga keuletan dan ketabahannya bisa menjadi inspirasi bagi Sobat SMP semua sehingga di masa depan bisa muncul tokoh-tokoh lain yang memiliki semangat juang seperti Dokter Wahidin Soedirohoesodo.
Sumber : https://ditsmp.kemdikbud.go.id/perjuangan-dokter-wahidin-soedirohoesodo-mencerdaskan-kehidupan-bangsa-melalui-pendidikan/
Cegah Tawuran, Polres Tegal Masifkan Patroli Malam
Kapolres Tegal AKBP Mochammad Sajarod Zakun, S.H., S.I.K., meningkatkan intensitas patroli malam pada daerah-daerah rawan dan waktu rawan terjadinya kejahatan di Kabupaten Tegal. Sebagai upaya pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat pasca pemilu 2024, Kapolres Tegal membentuk Tim Patroli mandiri yang merupakan gabungan dari Piket Satsamapta, Satlantas, Satreskrim, Satresnarkoba & Satintelkam, sementara dari 18 Polsek Jajaran, piket siaga polsek bersinergi dengan Koramil setempat
Mendasari adanya beberapa laporan pengaduan masyarakat melalui media sosial & nomor “Lapor Kapolres Tegal”, serta hasil analisa dan evaluasi bulanan pada gelar operasional bulan januari 2024, terjadi perubahan anatomi kejahatan kenakalan remaja yang semula terjadi pada waktu-waktu pulang sekolah sore hari, kini menjadi waktu tengah malam sampai dini hari. Kapolres Tegal menyatakan “Laporan dari masyarakat berupa kiriman video konvoi pemuda yang membawa sajam akan kami jadikan bukti sebagai bahan penyelidikan. Kami akan berupaya maksimal menggelar patroli malam untuk mewujudkan kamtibmas yang kondusif di Kabupaten Tegal” pungkasnya.
Sasaran utama rute patroli yang ditentukan adalah perbatasan-perbatasan antar polres tegal dengan polres tegal kota serta polres brebes, juga perbatasan antar 18 Polsek Jajaran Polres Tegal. Kasatsamapta AKP Surahno menjelaskan “Dalam patroli, kami akan melakukan pemeriksaan dengan seksama terhadap kumpulan-kumpulan remaja yang nongkrong di tepi jalan, atau sudut-sudut kota, sebagai antipasi pemuda tersebut membawa benda-benda berbahaya” jelasnya
Selain itu Wakapolres Tegal Kompol M. Iskandarsyah, SP., S.I.K., M.M., menambahkan imbauan “Bagi masyarkat yang memliki keluarga berusia remaja diimbau untuk tetap mengawasi dan membimbing secara ketat, pastikan anak-anak tersebut sudah berada di rumah pada pukul 22.00 WIB” imbaunya. Tawuran merupakan kejahatan yang bila dibiarkan akan menjadi bibit-bibit kebiasaan tindakan kriminal. Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mecegahnya secara maksimal. Kita membawa amanat untuk menjadi pemandu anak agar bisa meraih masa muda dengan semangat berprestasi atau setidaknya tidak melakukan tindakan-tindakan menyimpang.
Sumber : https://tribratanews.tegal.jateng.polri.go.id/2024/02/25/cegah-tawuran-kejahatan-polres-tegal-masifkan-patroli-malam/